Jerman (4 Kali Juara)
Jerman telah 4 kali menjadi juara dunia, yaitu pada tahun 1954, 1974, 1990, dan 2014. Torehan tersebut menjadikan Jerman menjadi salah satu negara tersukses dalam kejuaran empat tahunan ini.
Tim yang memiliki julukan Der Panzer ini identik dengan permainan yang sangat mendominasi di setiap pertandingan. Salah satu pertandingan Der Panzer di Piala Dunia yang paling ikonik adalah saat mereka menghancurkan sang tuan rumah di Piala Dunia Brazil tahun 2014.
Kala itu, Jerman bertemu dengan Brazil di semifinal, Brazil lebih diunggulkan karena mereka bermain di hadapan pendukungnya sendiri. Namun, Jerman tanpa ampun mengalahkan Brazil dengan skor 7-1.
Tahun ini, Jerman kembali berpartisipasi dalam Piala Dunia 2022. Skuad yang diasuh Julian Nagelsmann dihuni banyak pemain muda, dan menjadi salah satu penantang kuat pada Piala Dunia tahun ini.
Uruguay (2 Kali Juara)
Uruguay adalah salah satu negara kuat di masa lalu. Uruguay menjadi juara Piala Dunia kala menjadi tuan rumah di tahun 1930, dan 1950 di Brazil. Meski dalam beberapa edisi Piala Dunia ke belakang Uruguay tidak menjadi negara yang difavoritkan, Uruguay tetap menjadi kuda hitam yang memberi kejutan di kejuaraan ini.
Piala Dunia FIFA 2006 (bahasa Jerman: FIFA-Fußball-Weltmeisterschaft Deutschland 2006) adalah edisi ke-18 dari Piala Dunia FIFA, yang putaran finalnya diselenggarakan di Jerman, 9 Juni hingga 9 Juli 2006. Turnamen ini dimenangkan Italia, setelah memenangkan pertandingan final atas Prancis setelah melalui adu penalti dengan skor 5–3, setelah bermain imbang 1–1 selama 120 menit pertama dalam pertandingan final di Stadion Olimpiade, Berlin. Ini adalah kali kedua penggunaan adu penalti dalam menentukan juara Piala Dunia FIFA. Sementara, tuan rumah Jerman meraih juara ketiga setelah menang dengan skor 3–1 atas Portugal dalam pertandingan perebutan tempat ketiga di Stadion Gottlieb-Daimler, Stuttgart.
Zinedine Zidane, pemain Prancis menjadi pemain terbaik dalam turnamen edisi ini, sementara Miroslav Klose, pemain Jerman menjadi pencetak gol terbanyak dengan 5 gol. Bola resmi pertandingan untuk edisi ini adalah bola buatan Adidas, yang diberi nama Teamgeist, yang dalam bahasa Indonesia berarti semangat tim, sementara maskot resmi adalah "Goleo" dan "Pille". Lagu resmi turnamen edisi ini adalah lagu yang dibawakan penyanyi Il Divo dan Toni Braxton, berjudul "Time of Our Lives", sementara Shakira juga menyumbangkan sebuah lagu berjudul "Hips Don't Lie".
Jerman terpilih menjadi tuan rumah melalui pemungutan suara Komite Eksekutif FIFA pada 7 Juli 2000 dalam sidang di Zürich, Swiss, dengan mengalahkan 3 kandidat lainnya.
Keputusan untuk menghadiahkan edisi ini kepada Jerman dianggap kontroversial, karena pada awalnya banyak pihak memperkirakan bahwa Piala Dunia FIFA edisi ini akan diselenggarakan di negara di benua Afrika, yang kemungkinan besar adalah Afrika Selatan. Sejak pengumuman keputusannya dikeluarkan, FIFA telah menyatakan bahwa mereka akan merotasikan tuan rumah Piala Dunia antara anggota–anggota konfederasi anggotanya.
Edisi ini merupakan kali pertama, di mana juara bertahan tidak langsung lolos ke edisi selanjutnya, dan harus mengikuti babak kualifikasi di wilayahnya.
Berikut merupakan 32 tim yang terkualifikasi untuk edisi ini.
Maskot resmi Piala Dunia edisi kali ini dinamai "Goleo" dan "Pille". Goleo digambarkan sebagai seekor singa, yang mengenakan kaos tim nasional Jerman berwarna putih, dengan nomor pemain "06" yang tertulis di sisi depan dan belakang kaos. Angka 06 merupakan angka tahun penyelenggaraan turnamen, yakni tahun 2006. Goleo hanya mengenakan kaos, tanpa memakai celana dan kaos kaki, namun mengenakan sepatu sepak bola berwarna hitam. Sementara, "Pille" digambarkan sebagai sebuah bola yang dapat berbicara. Goleo dan Pille digambarkan selalu tampil bersama.
Singa bukanlah hewan nasional Jerman, dan merupakan hewan nasional Inggris, yang juga merupakan salah satu peserta edisi ini. Hal ini sempat menimbulkan kritik dari berbagai pihak.
Dua belas stadion di dua belas kota di Jerman menjadi tempat penyelenggaraan turnamen edisi ini.
Seluruh tim peserta diwajibkan untuk mendaftarkan pemain–pemain yang akan diikut sertakan pada putaran final, selambat–lambatnya pada 15 Mei 2006. Dari 23 pemain yang dapat didaftarkan, tiga di antaranya harus berposisi sebagai penjaga gawang. Jika ada pemain terdaftar yang cedera, ia boleh diganti paling lambat 24 jam sebelum pertandingan pertama tim tersebut.
Untuk daftar pemain yang tampil di putaran final, lihat Skuat Piala Dunia FIFA 2006.
Ini adalah untuk pertama kalinya, digunakan sistem trio untuk 1 tim wasit dalam Piala Dunia FIFA, yang membuat setiap tim wasit berasal dari negara atau setidaknya dari benua yang sama.
Berikut merupakan 21 tim wasit yang bertugas selama turnamen berlangsung.
Penempatan pot dilakukan berdasarkan Peringkat Dunia FIFA tahun 2003, 2004, dan 2005, serta hasil dari tim–tim yang melaju dari dua edisi Piala Dunia FIFA sebelumnya.
Pot A berisi tim tuan rumah Jerman, juara bertahan Brasil, dan 6 tim unggulan lainnya. Pot B berisi tim–tim non-unggulan dari Amerika Selatan, Afrika, ditambah Australia. Pot C terdiri dari sembilan tim Eropa non-unggulan selain Serbia dan Montenegro. Pot D berisi tim–tim non-unggulan dari Asia dan kawasan CONCACAF.
FIFA juga membuat sebuah pot istimewa, yang hanya Serbia dan Montenegro. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa tidak akan ada grup yang terdiri dari tiga tim dari Eropa. Dalam pot istimewa tersebut, Serbia dan Montenegro diundi terlebih dahulu, kemudian tim–tim lain, Dalam grup mereka ditentukan dari tiga negara non-Eropa yang diunggulkan, yaitu Argentina, Brasil dan Meksiko.
Berikut merupakan penempatan pot dari tim–tim yang melaju.
Sebagai tuan tumah, Jerman langsung masuk ke Grup A, sehingga tempat pertandingan yang melibatkan mereka telah diketahui terlebih dahulu sebelum undian dilaksanakan. FIFA juga mengumumkan bahwa Brasil pasti ditempatkan di Grup F.
Berikut merupakan hasil pengundiannya, yang dilaksanakan di Neue Messe, Leipzig, pada 9 Desember 2005.[13]
Sebanyak 170 mantan bintang sepak bola antara lain Pele, meramaikan parade upacara pembukaan Piala Dunia 2006 di FIFA WC Stadion München, 9 Juni. Sebanyak 22 pemain anggota tim Piala Dunia Jerman tahun 1974 serta semua anggota tim Jerman tahun 1990, kecuali Thomas Haessler, yang memenangi Piala Dunia tahun itu, juga akan hadir dalam upacara pembukaan.
Puncak dari semua parade legendaris ini adalah supermodel Jerman Claudia Schiffer yang mengenakan pakaian warna hitam dan Pele membawa tropi Piala Dunia ke stadion. Pele mengangkat trofi Piala Dunia yang sebelumnya diserahkan Schiffer. Tepukan pun bergemuruh. Kemudian Presiden Jerman, Horst Koehler membuka secara resmi Piala Dunia 2006.
Panitia mengerahkan 1.400 orang yang menyajikan suatu pertunjukan yang menggabungkan aspek tradisional Bavaria seperti para penari yang memakai celana pendek yang terbuat dari kulit (Lederhosen), serta para penari Hiphop dan Breakdance. Slogan Piala Dunia, A time to make friends (Waktu untuk berteman) bergema sepanjang program tersebut.
Upacara semakin meriah dengan tampilan artis dengan puluhan lampion berukuran besar penuh warna-warni. Stadion yang dikenal sebelumnya sebagai Allianz Arena ini dari luar diselimuti hitam, merah, dan kuning, warna bendera tuan rumah.
Presenter TV Jerman, Thomas Gottschalk, menjadi pembawa acara pembukaan. Acara pembukaan dimulai sekitar 90 menit sebelum pertandingan perdana Jerman lawan Kosta Rika.
Stasiun TV resmi yang menyiarkan pertandingan Piala Dunia di Indonesia adalah SCTV. Banyak pemirsa yang kecewa karena SCTV tidak menyiarkan upacara pembukaan Piala Dunia dan menampilkan kuis sebagai penggantinya. SCTV mengklaim upacara pembukaan tidak disiarkan karena oleh FIFA hak siarnya dijual terpisah dari hak siar pertandingan, dan harganya mencapai 1 persen (disinyalir sekitar Rp. 1 miliar rupiah) dari harga hak siar pertandingan.
Pemeringkatan setiap tim di masing-masing grup dalam babak grup diurutkan berdasarkan:
Penghargaan ini diberikan kepada pemain terbaik selama turnamen berlangsung.
Penghargaan ini diberikan kepada pemain yang mencetak gol terbanyak selama turnamen berlangsung.
Penghargaan ini diberikan kepada penjaga gawang yang dinilai bermain terbaik menurut FIFA selama turnamen berlangsung.
Penghargaan ini diberikan kepada pemain berusia muda yang dinilai bermain terbaik menurut FIFA selama turnamen berlangsung.
Penghargaan ini diberikan kepada tim yang dinilai bermain paling menghibur menurut FIFA selama turnamen berlangsung.
Penghargaan ini diberikan kepada tim yang meraih poin tertinggi menurut kriteria Komite Fair Play FIFA selama turnamen berlangsung.
Berikut merupakan tim pilihan FIFA, hasil dari keseluruhan turnamen ini.
Prangko Piala Dunia Jerman 2006
Prangko Piala Dunia Jerman 2006
Prangko Piala Dunia Jerman 2006
Prangko Piala Dunia Jerman 2006
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
MOMSMONEY.ID -Tuan rumah Piala Dunia 2006 adalah Jerman. Piala Dunia FIFA World Cup Jerman dilaksanakan pada 9 Juni 2006 hingga 9 Juli 2006. Italia dinyatakan sebagai pemenang Piala Dunia 2006.
Italia satu grup dengan Ghana, Amerika Serikat, dan Republik Ceko. Di babak 16 besar, Italia berhasil menyingkirkan Australia dengan skor 1-0. Di babak 8 besar Piala Dunia 2006, Italia berhasil menyingkirkan Ukraina dengan skor 3-0. Sementara di babak semi-final, Italia mengalahkan Jerman dengan skor 2-0.
Baca Juga: Top Skor Piala Dunia Sepanjang Masa & 20 Top Skor Piala Dunia 2022, Ada Kylian Mbappe
Final Piala Dunia 2006 membawa kemenangan Italia atas Prancis karena menang adu penalti. Final Piala Dunia 2006 dilaksanakan pada 9 Juli 2006 ddi Stadion Olympia. Adapun Italia dan Prancis memiliki skor imbang 1-1 hingga babak tambahan waktu. Hingga keduanya harus adu penalti, dengan hasil Italia berhasil mencetak gol 5 dan Prancis 3.
Kemenangan Italia di Piala Dunia 2006 di Jerman sebagai tuan rumah, menandai kemenangan keempat Italia. Selain itu, di Piala Dunia 2006 inilah Lionel Messi pertama kali mencetakan gol. Saat itu Lionel Messi tengah menggantikan Maxi Rodriguez di menit ke 75.
13 menit setelah menggantikan Maxi Rodriguez, Messi berhasil mencetak gol setelah menerima umpan dari Carlos Tevez. Saat itu Argentina tengah melawan Serbia & Montenegro, pada 16 Juni 2006, dengan kemenangan 6-0 untuk Argentina.
Sejarah lain Piala Dunia 2006 di Jerman sebagai tuan rumah adalah Ronaldo mencetakkan gol ke 15nya selama di Piala Dunia. Ronaldo yang membela Brazil dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa. Gelar ini baru bisa dikalahkan oleh Miroslav Klose pada 2014 di Piala Dunia Brazil.
Baca Juga: Hasil Piala Dunia FIFA World Cup Qatar 2022 Tadi Malam, Maroko Lolos Setelah 36 Tahun
Berikut daftar negara yang ikut dalam Piala Dunia 2006 di Jerman
Takk hanya Italia saja yang mendapatkan tropi juara Piala Dunia saat gelaran sepak bola paling besar ini dilaksanakan di Italia sebagai tuan rumah. Beberapa tim dan pemain lain yang tampil cemerlang pun mendapatkan tropi penghargaan.
Berikut tim dan pemain yang berhasil mendapatkan tropi penghargaan
Baca Juga: Lolos 8 Besar, Argentina Jadi Raja Adu Penalti di Piala Dunia
Demikian informasi mengenai tuan rumah Piala Dunia 2006 yaitu Jerman. Serta sejarah yang dicetakkan oleh para peserta Piala Dunia 2006.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bola.net - Piala Dunia 2006 dikenal sebagai salah satu pengalaman terbaik di kompetisi tersebut. Saat itu, Jerman berkesempatan sebagai tuan rumah dan kompetisi pun penuh drama sejak awal.
Menariknya, edisi kali ini pun dipanaskan dengan babak kualifikasi yang berlangsung sengit. Di tahap terakhir, ada empat negara yang menjadi perhatian, yaitu Trinidad & Tobago, Bahrain, Australia dan Uruguay.
Uruguay harus melewati perjalanan kualifikasi setelah gagal bersaing di zona CONMEBOL. Uruguay ada di peringkat 5, setelah Brasil meraih posisi puncak, disusul Argentina, Ekuador dan Paraguay.
Begitu pula tiga negara lain. Hasilnya, tentu ada yang kecewa dan gembira. Maklum, Australia dan Trinidad & Tobago berhasil lolos ke Piala Dunia 2006 di Jerman.
Drama sudah terjadi, karena Australia harus melalui perjuangan babak penalti agar bisa menyingkirkan Uruguay. Setelah bertanding imbang 1-1, Timnas Aussie menang 4-2 via tos-tosan 12 meter.
Selain dua negara tersebut, yang tak kalah ramai juga ada di area Eropa. Spanyol, Slovakia, Swiss, Turki, Norwegia dan Republik Ceska menjadi para 'prajurit'. Mereka harus saling mengalahkan demi tiket langsung.
Hasil akhir, kebahagiaan menjadi milik Spanyol, Swiss dan Republik Ceko. Paling ketat adalah perjalanan Swiss, yang bekerja keras setelah unggul gol tandang.
Berikut fakta-fakta menarik seputar Piala Dunia 2006 Jerman:
Piala Dunia 2022 akan segera bergulir tak lama lagi. Hajat terbesar di dunia sepakbola ini pertama kali akan digelar di negara Timur Tengah, tepatnya di Qatar. Bisa dipastikan seluruh perhatian dunia akan tertuju ke Qatar di penghujung tahun 2022 ini.
Piala Dunia tahun ini akan menjadi Piala Dunia edisi ke-22. Sejak pertama kali dihelat pada tahun 1930, 80 negara telah berpartisipasi dalam kejuaraan dunia paling bergengsi di dunia sepakbola ini. Dari jumlah tersebut, sejauh ini hanya 8 negara yang berhasil membawa pulang trofi Piala Dunia.
Berikut ini adalah daftar 8 negara yang berhasil menjuarai Piala Dunia hingga saat ini.
Spanyol (1 Kali Juara)
Spanyol pernah satu kali menjadi juara Piala Dunia pada tahun 2010 di Afrika Selatan. Kala itu skuad Spanyol diisi oleh generasi emas seperti Iniesta, Xavi, dan Puyol. Selain menjadi juara Piala Dunia di tahun 2010, skuad ini juga menjadi juara Euro di tahun 2008 dan 2012.
Saat ini, Spanyol telah meregenerasi skuadnya dengan pemain-pemain muda. Spanyol saat ini juga dilatih oleh Luis Enrique, pelatih yang pernah membawa Barcelona menjadi Treble Winner. Dengan skuad yang sekarang, Spanyol juga menjadi salah satu penantang gelar juara Piala Dunia 2022.
Perancis (2 Kali Juara)
Perancis adalah juara bertahan di Piala Dunia 2022, setelah sebelumnya Les Bleus menjadi juara di Piala Dunia 2018. Selain menjadi juara di tahun 2018, Perancis juga pernah sekali menjadi juara dunia di tahun 1998.
Momen ikonik Perancis di Piala Dunia adalah kala Zinedine Zidane menanduk Marco Materazzi di final Piala Dunia 2006. Kala itu Zidane menanduk Materazzi karena tersulut emosi, yang mengakibatkan Zidane diusir keluar oleh wasit.
Perancis saat ini juga menjadi salah satu penantang kuat di Piala Dunia 2022. Skuad Perancis saat ini dihuni banyak pemain bintang, seperti Kylian Mbappe, Ousmane Dembele, dan peraih Ballon d’Or Karim Benzema.
Italia (4 Kali Juara)
Italia bersama Jerman menjadi negara dengan torehan gelar Piala Dunia terbanyak kedua. Italia menjadi juara di tahun 1934, 1938, 1982, dan 2006. Sayangnya, Italia menjadi satu-satunya negara pemilik gelar juara yang tidak berpartisipasi di Piala Dunia 2022.
Meski pada tahun sebelumnya Italia telah menjadi juara di kejuaraan Euro, Italia gagal dalam kualifikasi Piala Dunia 2022. Kala itu Italia dikalahkan oleh Makedonia Utara pada fase kualifikasi Piala Dunia zona Eropa. Absennya Italia pada gelaran Piala Dunia 2022 bukan yang pertama. Sebelumnya, Italia juga tidak berpartisipasi pada Piala Dunia 2018 yang digelar di Rusia.
Brazil (5 Kali Juara)
Brazil adalah negara pemenang Piala Dunia terbanyak sejauh ini. Sebelum Piala Dunia 2022 berjalan, Brazil telah berhasil menjuarai turnamen ini sebanyak 5 kali, yaitu pada 1952, 1962, 1970, 1994, dan 2002.
Brazil memang dikenal sebagai salah satu negara yang kuat di turnamen sepakbola antar negara. Di setiap edisi Piala Dunia, Brazil selalu menjadi penantang kuat gelar juara berbekal dengan pemain-pemain bintangnya.
Saat ini skuad Brazil dihuni oleh Neymar, Vinicius Junior, hingga Thiago Silva. Dengan pemain-pemain bintangnya, negara yang identik dengan gaya Samba ini kembali menjadi salah satu penantang kuat di Piala Dunia 2022.
Inggris (1 Kali Juara)
Inggris pernah satu kali menjadi juara kala menjadi tuan rumah Piala Dunia di tahun 1966. Setelah itu, Inggris belum pernah menjadi juara lagi meski telah memiliki sejumlah nama besar seperti Beckham, Lampard, dan Gerrard.
Skuad Inggris saat ini adalah salah satu skuad paling mewah di Piala Dunia 2022, dan di tahun ini negara pemilik liga terbaik di dunia itu berambisi untuk membawa pulang trofi ke Tanah Inggris. Namun, meski memiliki banyak pemain bintang, pelatih Timnas Inggris yang saat ini kerap dikritik karena tidak bisa memaksimalkan potensi skuad Inggris. Menarik untuk melihat sejauh apa perjalanan skuad bertabur bintang ini di Piala Dunia 2022.
Diperbarui: 19 Desember 2022, 07:16 WIB Diterbitkan: 19 Desember 2022, 07:16 WIB
Ronaldo menyampaikan rencana karier internasionalnya usai bermain di Piala Dunia 2022.
"Ya, pensiun. 100 persen," ucap Ronaldo.
Ronaldo telah memainkan empat edisi Piala Dunia bersama Portugal. Qatar akan menjadi Piala Dunia kelimanya. Namun, untuk karier pada level klub, Ronaldo mengaku masih ingin bermain dua atau tiga tahun lagi.
"Ini mungkin Piala Dunia terakhir saya, tentu saja, Piala Dunia kelima saya. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi setelah Piala Duna."
Argentina (2 Kali Juara)
Argentina telah dua kali menjadi juara dunia, yaitu di tahun 1978, dan di era Diego Maradona pada tahun 1986. Terakhir kali Argentina menembus final Piala Dunia adalah di tahun 2014, tetapi mereka harus kalah dari Jerman berkat gol Mario Gotze di menit-menit terakhir.
Argentina menjadi calon kuat juara di Piala Dunia tahun ini. Pasalnya, skuad Argentina tahun ini diisi oleh banyak pemain yang sangat berkualitas. Selain itu, megabintang Lionel Messi sangat berambisi untuk membawa pulang trofi ke Argentina di Piala Dunia terakhirnya ini.